Mirisnya Kondisi Rifa Indriani, Balita Penderita Tumor Lendir

Mirisnya Kondisi Rifa Indriani, Balita Penderita Tumor Lendir

Tak Tersentuh Medis, Perut Seperti Bola Basket \"KONDISISetiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya menjadi anak yang sehat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Namun tidak yang dialami Rifa Indriani. Anak kelahiran 18 September 2012 ini hanya bisa tergolek lemah di rumahnya. Praktis balita mungil ini tak bisa bermain seperti anak usia normalnya. Karena terbatasi oleh perutnya yang membesar. Bagaimana Kondisinya? Airullah Syekhdi, KAUR Rifa, begitulah nama anak yang kini berumur dua tahun tujuh bulan itu dipanggil. Anak pertama dari buah hati pasangan Amrini Rosada (21) dan Firman Ahmadi (23), warga Desa Linau Kecamatan Maje Kabupaten Kaur ini, saat ini hanya bisa tergolek lemah di tempat tidur rumahnya. Semua kebutuhannya, mulai makan dan minum, hingga buang air besar dilakukkan oleh kedua orang tuanya. “Anak saya ini sekarang tidak bisa apa-apa, semenjak ia menderita sakit seperti ini,” ungkap Amrini saat dikunjungi BE di rumahnya kemarin. Diceritakan sang ibu Amrini, awal mula perut besar ini diduga terserang tumor yang membuat perutnya terus membuncit. Tumor adalah dugaan sementara karena Rifa belum tersentuh oleh medis. Sang ibu mengaku telah mengidap tumor sejak 7 bulan ini. Awalnya benjolan yang muncul di perutnya hanya sebesar telur ayam sebelah kanan. Lantaran tak kunjung diobati benjolan itu terus membesar. Puncaknya adalah tujuh bulan terakhir ini, perut Rifa terus membuncit hingga sebesar bola basket. “Dulu perna dibawa ke rumah sakit Kaur, kata dokter itu penyakit dokter tumor lendir. Setelah itu anak saya disuruh rujuk rumah sakit di Bengkulu. Sampai di Bengkulu anak saya cuma dipegang saja perutnya. Dokter tidak menyebutkan sakit apa, tapi ia menyarakankan untuk dibawa ke Palembang atau ke Jakarta,” keluh sang ibu sambil meneteskan air matanya itu. Diceritakannya, meski perutnya terus membesar, Rifa tidak merasakan sakit. Hanya saja benjolan itu membuatnya susah bernafas. Sejauh ini sang ibu bersama suaminya hanya melakukan pengobatan alternatif saja. Namun hasilnya belum ada. Pengobatan medis tidak dilakukan sang ibu lantaran terkendala biaya. “Mau berbot kami tidak ada biaya, karena itu untuk berobatnya saja butuh biaya sangat mahal. Sedangkan kami untuk makan saja susah,” ujarnya. Keluarga Rifa yang tergolong orang kurang mampu dan hanya bekerja sebagai nelayan itu. Mereka sangat berharap bantuan dari pemerintah dan para dermawan agar anaknya bisa dioperasi. Sehingga sembuh seperti normal anak-anak seusianya. Ibu Rifa mengaku, pihak desa berencana membuat proposal untuk meminta sumbangan. Untuk mencoba membawa Rifa ke rumah sakit menggunakan surat keterangan miskin “Kalau sekarang ini cucu saya ini diobati dengan obat kampung inilah. Kami berharap anak ini semoga sakitnya cepat sembuh, dan segera bisa dibawa ke rumah sakit Palembang atau Jakarta. Juga berharap pada pemerintah untuk bisa membantu anak kami untuk berobat,” harap Nuraida Rangkuti (40) nenek Rifa yang selalu mengasuhnya itu.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: